This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Yuk berbagi informasi dan pengetahuan. Semoga blog ini bermanfaat.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 16 April 2011

4 steps to make CAS

Ada empat kaidah penelitian tindakan kelas yang perlu diperhatikan oleh guru dan peneliti. Pertama adalah kaidah partisipatoris; kedua adalah demokratis; ketiga adalah peningkatan kualitas hidup; dan keempat adalah pemberdayaan. Kaidah partisipatoris adalah setiap komponen yang terlibat dalam penelitian tindakan kelas seperti guru, siswa, dan peneliti secara bersama-sama melakukan upaya peningkatan mutu. Demokratis adalah adanya kebebasan bertindak namun mengedepankan peningkatan mutu pembelajaran. Peningkatan kualitas hidup adalah kaidah yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan. Pemberdayaan adalah kegiatan pendamping yang memberdayakan setiap intervensi yang dilakukan. Kancah penelitian bukan sebuah eksplorasi habis-habisan untuk penelitian.

Selanjutnya penelitian tindakan memiliki beberapa prinsip yang perlu dicermati oleh peneliti. Pertama, guru harus memiliki kepedulian dan komitmen yang kuat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru yang tidak peduli terhadap kemajuan atau kualitas pembelajaran yang ia lakukan, tidak layak menjadi seorang peneliti dalam penelitian tindakan kelas. Kedua, penelitian tindakan kelas harus dilaksanakan menurut kaidah ilmiah. Kaidah ilmiah di antaranya adalah teknik pengumpulan data dan analisis datanya akurat. Teknik pengumpulan data sebaiknya tidak hanya menggunakan satu instrumen saja misalnya angket, tetapi juga menggunakan metode pengamatan dan wawancara. Teknik analisis data juga harus dilakukan secara cermat sehingga tidak menimbulkan kesimpulan yang bias. Ketiga, fokus masalah dipilih berdasarkan atas pertimbangan tingkat kepentingan dan mendesak tidaknya masalah diatasi. Paling tidak ada empat alternatif pertimbangan yakni (1) penting dan mendesak; (2) penting tetapi tidak mendesak; (3) mendesak tetapi tidak penting; dan (4) tidak penting dan tidak mendesak. Peneliti tentu saja memilih kriteria masalah yang penting dan mendesak untuk diatasi. Tingkat kepentingan dan mendesak artinya bahwa bila masalah itu telah teratasi, maka akan memberi dampak positif yang signifikan untuk perbaikan kualitas pembelajaran. Keempat, peran konsep sangat sentral di dalam proses perubahan. Konsep awal berfungsi sebagai bekal untuk memahami problem dan dasar untuk merancang tindakan. Setelah rancangan dilakukan, peneliti harus cerdas melakukan abstraksi atas informasi nyata yang terakumulasi. Konsep praksis harus terbangun dengan baik.

Hal lain yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas adalah teori Lewin. Menurut Lewin ada keterkaitan antara wacana, sistem, dan praktik. Perubahan praktik merupakan fungsi wacana dan fungsi sistem. Dengan kata lain perbaikan praktik bergantung pada perubahan wacana dan sistem. Kata sistem berarti menunjukkan adanya beberapa komponen yang membangun sistem. Dalam pembelajaran, setidaknya ada dua komponen utama yang terlibat yakni siswa dan guru. Apabila terjadi bias fungsi di antara kedua komponen sistem pembelajaran tersebut, maka sistem perlu direkonstruksi (dirombak) dan diperbaiki melalui pemikiran konstruktif. Setelah dirombak, kondisi berikutnya harus lebih baik. Amati dan renungi apa yang harus diperbaiki, kemudian rencanakan dan lakukan tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi.

ABSTRAK PTK
Muhammad Toha. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 6 Martapura Pada Materi Aqidah Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Penetilian Tindakan Kelas, Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Nopember 2010.

Kata kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, dan STAD.


Tujuan proses belajar mengajar secara ideal adalah agar bahan yang dipelajari dikuasai sepenuhnya oleh siswa (Nasution, 1982:36). Pembelajaran bisa dikatakan berjalan dan berhasil dengan baik bila guru mampu menumbuh kembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar, sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik selama ia terlibat di dalam proses pembelajaran dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi perkembangan pribadi.

Tingkat aktivitas belajar siswa dan pencapaian ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam masih rendah, hal ini dikarenakan rendahnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran disamping model pembelajaran yang digunakan guru cenderung teacher centered. Kondisi nyata tersebut ditemui pada pembelajaran PAI di SMP Negeri 6 Martapura. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu diadakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Iman Kepada Kitab-Kitab Allah setelah dilaksanakan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran, masing-masing siklus terdiri atas empat langkah dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi.

Hasil penelitian pembelajaran dengan menggunakan metode dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran PAI pada Kompetensi Dasar Iman Kepada Kitab-Kitab Allah menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar dan ketuntasan belajar siswa sebagai berikut: (1) aktivitas belajar siswa meningkat dari siklus I sampai siklus II diperoleh hasil aktivitas siswa sebesar 74,00% dan 96,31%; (2) aspek kerja sama siswa telah muncul dan ada peningkatan persentase tiap siklus yaitu siklus I rata-rata 66,00% dan siklus II rata-rata 93,33%; dan (3) ketuntasan belajar siswa yang meningkat dari pratindakan, Siklus I, dan II yaitu masing-masing 40% (10 siswa), 64% (16 siswa), dan 96% (24 siswa).