Ada empat kaidah penelitian tindakan kelas yang perlu diperhatikan oleh guru dan peneliti. Pertama adalah kaidah partisipatoris; kedua adalah demokratis; ketiga adalah peningkatan kualitas hidup; dan keempat adalah pemberdayaan. Kaidah partisipatoris adalah setiap komponen yang terlibat dalam penelitian tindakan kelas seperti guru, siswa, dan peneliti secara bersama-sama melakukan upaya peningkatan mutu. Demokratis adalah adanya kebebasan bertindak namun mengedepankan peningkatan mutu pembelajaran. Peningkatan kualitas hidup adalah kaidah yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan. Pemberdayaan adalah kegiatan pendamping yang memberdayakan setiap intervensi yang dilakukan. Kancah penelitian bukan sebuah eksplorasi habis-habisan untuk penelitian.
Selanjutnya penelitian tindakan memiliki beberapa prinsip yang perlu dicermati oleh peneliti. Pertama, guru harus memiliki kepedulian dan komitmen yang kuat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru yang tidak peduli terhadap kemajuan atau kualitas pembelajaran yang ia lakukan, tidak layak menjadi seorang peneliti dalam penelitian tindakan kelas. Kedua, penelitian tindakan kelas harus dilaksanakan menurut kaidah ilmiah. Kaidah ilmiah di antaranya adalah teknik pengumpulan data dan analisis datanya akurat. Teknik pengumpulan data sebaiknya tidak hanya menggunakan satu instrumen saja misalnya angket, tetapi juga menggunakan metode pengamatan dan wawancara. Teknik analisis data juga harus dilakukan secara cermat sehingga tidak menimbulkan kesimpulan yang bias. Ketiga, fokus masalah dipilih berdasarkan atas pertimbangan tingkat kepentingan dan mendesak tidaknya masalah diatasi. Paling tidak ada empat alternatif pertimbangan yakni (1) penting dan mendesak; (2) penting tetapi tidak mendesak; (3) mendesak tetapi tidak penting; dan (4) tidak penting dan tidak mendesak. Peneliti tentu saja memilih kriteria masalah yang penting dan mendesak untuk diatasi. Tingkat kepentingan dan mendesak artinya bahwa bila masalah itu telah teratasi, maka akan memberi dampak positif yang signifikan untuk perbaikan kualitas pembelajaran. Keempat, peran konsep sangat sentral di dalam proses perubahan. Konsep awal berfungsi sebagai bekal untuk memahami problem dan dasar untuk merancang tindakan. Setelah rancangan dilakukan, peneliti harus cerdas melakukan abstraksi atas informasi nyata yang terakumulasi. Konsep praksis harus terbangun dengan baik.
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas adalah teori Lewin. Menurut Lewin ada keterkaitan antara wacana, sistem, dan praktik. Perubahan praktik merupakan fungsi wacana dan fungsi sistem. Dengan kata lain perbaikan praktik bergantung pada perubahan wacana dan sistem. Kata sistem berarti menunjukkan adanya beberapa komponen yang membangun sistem. Dalam pembelajaran, setidaknya ada dua komponen utama yang terlibat yakni siswa dan guru. Apabila terjadi bias fungsi di antara kedua komponen sistem pembelajaran tersebut, maka sistem perlu direkonstruksi (dirombak) dan diperbaiki melalui pemikiran konstruktif. Setelah dirombak, kondisi berikutnya harus lebih baik. Amati dan renungi apa yang harus diperbaiki, kemudian rencanakan dan lakukan tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi.
Sabtu, 16 April 2011
4 steps to make CAS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar