Minggu, 03 Februari 2013

Guruku....! Kita harus menguasai IT/TIK

"Pak, minta alamat surel-nya dong Pak", kata Andi kepada Pak Husin suatu ketika. "Surel? apaan tuh", Pak Husin balik bertana "Surel itu surat elektronik Pak, bahasa kerennya sih e-mail, punya kan Pak? minta dong", rengek Andi "Nati tugas yang Bapak minta saya kirim lewat surel aja ya Pak", tambah Andi lagi "oh... nggak punya!", kata Pak Husin lagi Kalau kita perhatikan dialog tersebut, tersirat bahwa Andi (siswa) lebih melek TI dari pada gurunya. Kalau ini terus berlangsung, guru akan jauh ketinggalan. Sementara siswa melanglang buana menembus batas geografis dan waktu mencari informasi melalui internet, Sang guru masih berkutat dengan pengetauan yang diperolehnya semasa kuliah/sekolah. Mencermati kurikulum 2013 yang rencananya akan efektif diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014. Mengharuskan guru menguasai IT/TIK karena mata pelajaran TIK pada KTSP (2006) akan diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Guru harus menguasai TIK karena media TIK akan sangat banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Kurikulum 2013 akan diberlakukan secara bertahap. Untuk tingkat SD/MI dimulai dari kelas 1 dan 4, tingkat SMP/MTs pada kelas 7 dan tingkat SMK/SMA/MA pada kelas 10. Hal yang paling jelas terlihat ketidakmampuan sebagian guru dalam menguasai TIK adalah ketika pelaksanaan UKG secara online. Banyak guru (terumatama yang tidak mau belajar, hanya menyurus siswanya saja untuk belajar) yang mampu mengoperasikan Komputer. Mereka gagap dan gugup, bahkan ada yang stress memikirkan bagaimana menggunakan komputer/laptop. Karena guru adalah sosok yang berada di garda terdepan untuk mencerdaskan anak bangsa. Mereka diharapkan terus mengasah diri terutama meng­iku­ti perkembangan teknologi. Men­jelang tahun 2013, semua guru diharapkan melek atau me­mahami teknologi informasi (TI). “Kendati zaman sudah maju, teknologi berkembang pesat, namun masih banyak guru yang buta teknologi informasi. Jika hal ini tak segera diperbaiki, dunia pen­didikan di negeri ini takkan pernah melahirkan generasi yang berkualitas,” kata wid­yaswara Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumbar Desrimen, usai mem­beri pelatihan EDS (Evaluasi Diri Sekolah) di aula SMAN 1 Tilatang Kamang, Agam, Jumat (10/6). Menurut dia, salah satu indikasi guru yang buta TI adalah guru yang tidak mengu­asai komputer atau laptop, serta tak paham internet. Sehingga dalam melaksanakan PBM (Proses Belajar Mengajar) masih tetap melakukan cara kuno. “Sesuai kemajuan tek­nologi seharusnya guru sudah meng­asah diri untuk menguasai TI, di samping mampu mem­persiapkan perangkat mengajar seperti RPP (rencana program pem­belajaran) dan RKS (ren­cana kerja sekolah),” katanya. Dengan mengikuti per­kembangan serta mampu me­ne­rapkan TI, kata Desrimen, sangat membantu guru dalam melaksanakan tugas.

0 komentar:

Posting Komentar